BANDARLAMPUNG — sebanyak 603 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 261 Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) Narapidana di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Rajabasa, Kota Bandarlampung, menyalurkan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (Pemilu)serentak tahun 2024, pada Rabu (14/2/2024).
Diketahui, pada Pemilu tahun 2024 yang digelar di Lapas Kelas 1 Rajabasa, jumlah Narapidana melakukan pencoblosan di 3 TPS, yaitu TPS 901, 902, dan 903.
Dari pantauan awak media, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hal Asasi Manusia Lampung, (Kemenkumham) Dr. Sorta Delima Lumban Tobing, S.H., M.si., didampingi Kepala Lapas (Kalapas) kelas 1 Rajabasa terlihat melakukan pengecekan dan pemantauan saat pelaksanaan pencoblosan berlangsung.
Selain itu dalam pantauan juga nampak, pelaksanan pemilu yang digelar di Lapas setempat berjalan dengan tertib dan aman, sejumlah narapidana terlihat sangat menikmati pesta demokrasi lima tahunan yang digelar dengan cara mencoblos pilihan mereka masing – masing.
Dengan menggunakan baju berwarna biru – kuning, sejumlah narapidana nampak terpantau berjalan dengan tertib setelah melaksanakan pencoblosan di masing – masing TPS yang ada. Senyum kebahagiaan juga terpancar dari narapidana setelah mengambil haknya pada pemilu serentak tahun ini.
Lalu dalam wawancaranya, Kepala Kemenkumham Lampung Dr. Sorta Delima Lumban Tobing, S.H., M.si., menjelaskan, bahwa lapas Rajbasa terdapat 3 TPS dengan jumlah total DPT 603 orang DPTB 261 DPK 46 orang dan Yang tidak bisa ikut sebanyak 109 orang serta secara keseluruhan warga binaan di provinsi Lampung sebanyak 8778 orang.
Beliau juga menjelaskan bahwa jumlah DPT yang secara menyeluruh sebanyak 3879 orang yang terbagi dalam 9 Lapas dan 7 rutan dan untuk jumlah keseluruhan DPTb sebanyak 4310 orang.
Ia melanjutkan, terdapat 31 TPS yang terbagi dalam 9 Lapas, 7 rutan serta jumlah ASN PPS 217 dan Tim Waskat Divpas 37.
Ia berharap, semua dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, dan selesai sebelum waktu yang sudah ditetapkan.
Dilain sisi, Kepala Lapas (Kalapas) kelas 1 Rajabasa, Saiful Sahri dalam wawancaranya juga menjelaskan bahwa Lapas setempat mencoba mendesain pemilu yang digelar terlaksana dengan transparan.
“setiap TPS kami dipasang kamera CCTV yang digunakan untuk memantau berjalanya Pemilu. Dan kami selalu berkoordinasi terhadap Dinas terkait untuk menjamin para napi mendapatkan haknya dalam mencoblos,” ungkapnya. (Tim)